Rabu, 16 April 2025

 MERPATI TAK PERNAH INGKAR JANJI


Dahulu, burung merpati juga pernah dianggap sebagai burung yang suci. Sekira 3000SM yang lalu, pada zaman Kerajaan Mesir Kuno, merpati sudah dipelihara oleh manusian dan kesuciannya dikaitkan dengan kepercayaan terhadap Dewi Astarte.

Kemampuan merpati untuk mengirimkan pesan baru digunakan pada 1000SM yaitu pada masa Nabi Sulaiman.

Pada abad ke XVI atau pada zaman Renaissance, merpati sudah banyak dikenal oleh masyarakat bahkan mulai ada perlombaan merpati seperti yang dilakukan di Amerika Serikat. Pada masa Perang Dunia II, merpati banyak digunakan sebagai pengirim berita.

Di Indonesia, selain merpati pos, banyak pula ditemukan merpati liar yang hidup di dalam hutan. Merpati liar ini bisa diketahui dari bulunya yang putih dan ekor hitamnya.

Ada pula merpati liar sejenis burung pombo yang merupakan merpati dengan besar hampir menyerupai itik manila dan memiliki warna bulu abu-abu.

Merpati memiliki beberapa kebiasaan terutama dalam membuat sarang. Ketika membuat sarang,  biasanya merpati lebih suka membuat sarang di tempat yang agak gelap dan tenang seperti lubang pohon, lubang tembok, bahkan juga di gua. Merpati pun suka hidup berkelompok.

Mereka dapat hidup bersama di satu daerah kemudian mencari makan bersama-sama, beristirahat bersama, bahkan terbang bersama-sama.

Terdapat satu hal yang unik dari merpati yaitu ia selalu pulang ke kandang/sarang tak peduli seberapa jauh ia terbang.

Hal ini biasanya karena merpati merasa nyaman di sarang atau kandang dan apabila merpati tersebut telah berpasangan, sifat rindu yang dimiliki merpati itulah yang membuat merpati selalu kembali ke sarang atau kandang. Karena inilah merpati yang dimanfaatkan sebagai pos pengirim pesan karena selalu kembali ke kandang.

Taksonomi Merpati

Taksonomi merupakan pengelompokan suatu hal dalam berbagai kategori tertentu. Pada Taksonomi biasanya memiliki struktur hirarki, tetapi hal ini bukan menjadi syarat yang mutlak.

Taksonomi menggunakan unit atau takson dalam mengelompokan suatu hal. Takson yang lebih tinggi bersifat lebih umum sedangkan takson yang lebih rendah sifatnya lebih spesifik.

Sama seperti makhluk hidup lain, burung merpati pun memiliki taksonomi yang dikelompokkan ke dalam

  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Chordata
  • Subfilum : Vetebrata
  • Kelas : Aves
  • Subkelas : Neornothes
  • Ordo : Columbiformes
  • Famili : Colombidae
  • Genus : Columba
  • Spesies : Columba livia

Morfologi Merpati

Morfologi bisa diartikan sebagai struktur atau bentuk luar suatu organisme. Pada merpati, morfologii merpati meliputi bulu, paruh, dan cakar.

1. Bulu

Bulu merupakan salah satu bagian dari merpati yang dengan mudah bisa dikenali. Pada burung, bulu menjadi hal yang paling vital. Bulu memiliki sifat yang hampir sama dengan sisik pada reptil. Pada burung, bulu berpengaruh terhadap kemampuan terbang dari burung tersebut.

Merpati memiliki setidaknya 1.000-25.000 helai bulu. Bulu yang ada pada sayap merpati memiliki bentuk yang lebar, ringan, kuat, serta tersusun dengan rapat.

Bulu pada merpati terutama pada bagian ekor memiliki fungsi untuk mengemudi dan mengerem. Sedangkan bulu yang ada pada ujung sayap berguna sebagai baling-baling yang hampir sama sifatnya dengan pesawat.

Selain itu, bulu juga menjaga suhu tubuh burung agar tetap hangat terutama ketika cuaca sedang dingin.

Sedangkan padan musim panas, bulu pada burung akan dilicinkan sehingga bisa menjaga tubuh burung tetap sejuk.

Secara anatomis, bulu merpati dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu filoplumae, barbulae, dan plumulae.

  • Filoplumae merupakan bulu yang memiliki ukuran kecil dan mirip dengan rambut. Bulu ini tersebar di hampir semua bagian tubuh dari burung merpati. Bulu filoplumae memiliki ujung dengan cabang yang pendek dan halus.
  • Barbulae adalah bulu yang ujung sisi bawahnya memiliki filament kecil yang dinamakan sebagai barbicels. Barbicels memiliki fungsi untuk menahan barbule agar tidak bersambungan.
  • Plumulae merupakan bulu yang bentuknya hampir sama dengan filoplumae, tetapi sedikit berbeda pada detailnya. Bulu jenis barbulae plumulae biasanya ada pada merpati yang masih muda dan sedang mengerami.

2. Paruh

Pada burung merpati, atau hampir semua burung, paruh memiliki fungsi untuk mengiris, mengais, menggiling, bahkan mencincang pakan.

Paruh juga digunakan sebagai alat bertarung terutama ketika merpati tengah mempertahankan diri atau tengah membuat sarang.

Pada merpati, paruh yang dimiliki memiliki bentuk khusus karena jenis pakan yang dimakan. Merpati merupakan burung yang memakan biji-bijian.

Hal ini membuat merpati memiliki bentuk paruh yang lebih pendek dibandingkan burung lain yang mencari makan di air.





3. Cakar

Cakar bisa menjadi salah satu bagian dari morfologi merpati yang jarang diamati, tetapi memiliki peran yang penting.

Pada Cakar yang dimiliki oleh merpati memiliki bentuk yang melengkung karena cakar ini digunakan untuk hinggap di pohon.

Jenis Burung Merpati

Burung merpati yang juga hidup di alam liar digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu merpati hias, merpatii balap, dan merpati pos. Tiga jenis merpati tersebut tentu memiliki karakteristik yang berbeda.

1. Merpati hias

Merpati hias biasanya merupakan jenis merpati yang dipelihara karena keindahannya. Burung merpati hias ini memiliki keunikan dari sisi warna serta bentuknya.

Selain dipelihara karena keindahannya, merpati hias juga kerap dilombakan karena keindahan warna serta bentuknya.

Beberapa jenis merpati hias yang ada di Indonesia antara lain merpati mahkota, merpati robot, merpati tembolok, dan merpati kapas. Pada masing-masing merpati, terdapat perbedaan pada bentuk tubuh dan warna bulunya.

2. Merpati balap

Merpati balap merupakan merpati biasa atau merpati rumahan yang biasanya banyak dijumpai. Jenis Merpati ini memiliki bentuk tubuh sedang dengan warna bulu yang bermacam-macam.

Keunikan dari merpati balap adalah ketangkasannya ketika beradu kecepatan. Karena itu, kerap ada adu merpati baik itu diadu secara kecepatan terbang maupun diadu dalam jalur lurus.

3. Merpati pos

Jenis merpati pos merupakan merpati yang mungkin sudah cukup terkenal karena kemampuannya untuk mengantarkan pesan.

Merpati pos memiliki badan yang lebih besar dibandingkan dengan merpati jenis lain dengan struktur badan yang lebih kokoh dan kuat.

Sesuai dengan namanya yaitu merpati pos, maka merpati jenis ini akan sangat hafal dengan sarang atau kandangnya sehingga walaupun dilepas berpuluh kilometer maka akan tetap kembali ke rumahnya.

Perlombaan merpati pos juga biasa diadakan dengan berbagai macam rute mulai dari 500-1.000 km








Selasa, 25 Februari 2025

 RAJA   AMPAT

Sungguh indah tanah air beta
#anislutfiati
#anis.lutfiati
#anislutfiatifatah

Kepulauan Raja Ampat adalah gugusan kepulauan yang berlokasi di barat bagian Semenanjung Kepala Burung (VogelkoopPulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat dan Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau WaigeoPulau MisoolPulau Salawati, dan Pulau Batanta. Perairan Kepulauan Raja Ampat memiliki sebaran 574 spesies terumbu karang dan 553 jenis ikan karang (bullseye) dan diketahui sebagai kawasan laut terkaya dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.

 

Pada saat kami tiba di Sorong, nuansa Irian mulai terasa.  Adanya patung nuansa Irian mulai Nampak, dengan adanya patung orang dengan dandanan ala Irian ( tanpa koteka tapi.... He...he...).
 


Kami mempunyai kesempatan menghadiri Pertemuan Ilmiah Tahunan PIT ke 41 HTHI.  Kebetulan bertempat di Sorong. 
Beata senang hati ini bisa menjejakkan kaki di bumi Papua.










Alhamdulillah di sela acara, Kita sempat ke Raja Ampat. Dari Sorong kita naik speed boats beberapa jam.  Dengan sews speed boats plus guid tentunya.



Mampir juga ke pasir timbul , dengan rianh gembira menikmati pemandangan yang indah sekali.






Setelah menaiki ribuan anak tangga sampailah kita ke pemandangan indah sekali... Menakjubkan. MasyaAlloh tabarokalloh....







Pemandangan pantai juga indah sekali... Alhamdulillah






Foto dengan anak2 Papua...





ALHAMDULILLAAH......








FOTO2 koleksi pribadi Anis Lutfiati





Senin, 24 Februari 2025


 KAMPUNG COKLAT
BLITAR
#anislutfiati
#anis.lutfiati

Kegagalan beternak ayam petelur di tahun 2004 yang disebabkan oleh mewabahnya virus flu burung membuat Kholid Mustofa untuk memutar otak. Sebagai seorang kepala keluarga yang memiliki tanggungan tiga orang membuatnya berpikir akan sebuah usaha yang baru. Hal itu dimaksudkan agar tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Ayam yang dia miliki pada saat itu berjumlah 5.000 ekor dan menjadi sumber utama kehidupannya. Bisnis beternak ayam tersebut telah Kholid jalankan selama empat tahun. Akan tetapi, virus flu burung menjadi penyebab utama kebangkrutan tersebut.




Kholid mencoba untuk bangkit dengan merawat 120 pohon kakao yang dimiliki oleh kaluarga. Pohon kakao tersebut telah ditanam sejak tahun 2000 diatas lahan seluas 750m2. Itulah yang menjadi awal inspirasi Kholid untuk memulai usaha ini. Selain itu, salah satu faktor yang cukup besar adalah tidak adanya pekerjaan dan tuntutan ekonomi membuat Kholid menjadi lebih fokus di kebun kakao keluarga. Usaha Kholid ini termasuk dalam jenis Necessity Enterpreneur. Disisi lain, banyaknya masyarakat yang masih menganggur di sekitar tempat tinggalnya membuat Kholid berpikir untuk membuat lapangan pekerjaan.

Biji kakao yang dipanen dari kebun tersebut laku dijual seharga Rp 9.000/ kg. Akan tetapi, penjualannya harus keluar kota yaitu di Sumberpucung, Malang pada seorang tengkulak. Dari situ, dia berpikir jika kakao yang belum begitu dirawat dengan benar saja mampu dijual dengan harga segitu, bagaimana dengan yang dirawat secara sungguh-sungguh. Usaha yang begitu serius dimulai dengan magang di PTPN XII di Penataran, Nglegok, Blitar, Jawa Timur pada tahun 2005. Pada tahun itu juga, Kholid belajar di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di jember, Jawa Timur. Disanalah Kholid mendalami teknik budidaya kakao dengan benar.




Dengan keinginan yang besar setelah pulang dari Jember, 

Kholid membuat bibit 

kakao sebanyak 7.500 pohon yang nantinya diharapkan dapat

 menjadi salah satu cara untuk mensosialisasikan kakao pada 

masyarakat Blitar.

Akan tetapi, respons yang ada masih sangat rendah. 

Sehingga bibit 

kakao tersebut diberikan secara cuma-cuma kepada petani.

Kakao tersebut ditanam pada area Perhutani melaui

Lembaga Masyarakat di Kawasan Hutan (LMDH). 

Untuk mengikat kebersamaan antar petani,



 maka dibentuklah kelompok tani Guyub

 Santoso pada pertengahan tahun 2005. 

Kelompok tani tersebut terdiri dari 21 anggota yang selanjutnya 

pada akhir 2005 berkembang manjadi gabungan kelompok tani.






Melalui Gapoktan itu, Kholid mampu mengetahui jika 

harga biji kakao kering yang ada di pergudangan Tanjung Perak, Surabaya. 

Harga tersebut jauh lebih tinggi daripada harga yang ada di tengkulak,

 yaitu Rp 16.000/kg. Hal itu membuat Kholid semakin optimis untuk

 dapat menjadi pemasok biji kakao di pabrik olahan. Hingga pada akhirnya 

di tahun 2007, Kholid mendapat kepercayaan untuk memasok biji kakao di 

pabrik pengolahan coklat sebesar 3,2 ton per bulan. 

Biji kakao tersebut dibeli oleh pabrik dengan harga Rp 16.000/kg. 

Pemasokan ke pabrik olahan tersebut telah berkembang menjadi 

300 ton per bulan.



Setelah berhasil menjadi pemasok biji kakao, 

Kholid tidak puas kemudian memiliki ambisi 

untuk mengolah biji kakao menjadi coklat sendiri. 

Usahanya untuk dapat membuat coklat sendiri dilakukan 

terlebih dahulu dengan mengunjungi pabrik coklat Monggo, Ceres, 

dan SilverQueen.

 Hingga pada akhirnya di tahun 2013 bekerja sama dengan ahli 

coklat dari Blitar, Kholid memulai mengolah coklat send


iri. Usaha Kholid untuk mengolah coklat tersebut mendapat dukungan 

yang baik dari pemerintah. Dimana pemerintah membantu memberikan

 mesin pengolahan coklat. Produk hasil olahan tersebut diberi nama 

GuSant dan sempat dijual di Bandara Surabaya, Solo serta Jogja. 

Namun, penjualan coklat di Bandara tersebut belum

 memuaskan sehingga ditarik kembali.

Dari kegagalannya tersebut, dia mengubah orientasi usahanya

 dari produk menjadi wisata edukasi. Usahanya tersebut diberi nama 

Kampung Coklat yang terletak di jalan Banteng Blorok 18, Desa Plosorejo,

 Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Wisata edukasi

 yang berdiri sejak 17 Agustus 2014 ini memiliki harapan untuk mampu

 memberikan pengetahuan tentang budidaya tanaman kakao hingga pengolahan coklat. 

Perjuangan Kholid tidak sia-sia, saat ini Kampung Coklat menjadi s

alah satu destinasiwisata unggulan di Kabupaten Blitar. Setiap harinya pengunjung Kampung Coklat mencapai 1000 orang, baik untuk berwisata edukasi maupun menikmati olahan coklat. Kerja keras, pantang m

enyerah dan ulet menjadi kunci keberhasilan Kholid. Baginya kerja keras ini belumlah seberapa. Masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk mewujudkan mimpinya, 

yaitu menjadikan Indonesia sebagai kiblat coklat dunia.

Kampung Coklat saat ini berada di bawah lembaga KSU Guyub Santoso, CV Guyub Santoso dan UD Guyub Santoso. Semua lembaga hukum tersebut berperan sebagai penggerak pemasaran biji kakai di pasaran tingkat regional, nasional hingga ekspor. 

Prinsip yang diembannya adalah sukses petani, sukses gapoktan, masyarakat sejahtera. Dalam menjalankan usaha Kampung Coklat, Kholid menanamkan kultur perusahaan Kampung Coklat adalah wisata edukatif yang mengedepankan kemanfaatan pada masyarakat. Jaringan yang dimilikinya terdapat sebanyak 48 Kelompok Tani Kakao se-Kabupaten Blitar – Gapoktan Kakao se-Jawa Timur.





#Anis lutfiati

#foto2 milk pribadi




Minggu, 23 Februari 2025

 HILANGKAN PENYAKIT HATI

Belajar Dari mbak Angelina Sondakh

#Anis Lutfiati

#angelinasondakh09

"Bersih hati dari semua kebencian"


"MENJADI NARAPIDANA BARU, HARUS NURUT NARAPIDANA LAMA. HARUS TIDUR DI LANTAI, BERDESAKAN DENGAN YANG LAIN. ASTAGHFIRULLAH....."