Kamis, 22 Januari 2009

*JANGAN TERGANTUNG TERUS PADA ORANG LAIN YASMIN..

 













"Hari pertama, aku lepas kakak belajar naik motor sendiri" (20 Januari 2009)"

"Alhamdulillah, kakak sudah bisa naik motor sendiri", aq sms ayahnya dengan mata berkaca-kaca, sambil mengamati anak pertamaku pelan namun pasti mengendarai motornya, tak lama ada sms masuk,  "Alhamdulillah" balas ayahnya.  
Sudah sekian hari, sejak motor tukar tambahnya dateng, si kakak mulai rajin belajar naik sepeda motor. Dan hari ini alhamhulillah kakak sudah bisa dilepas naik motor sendiri, walau masih belum lancar betul. Dan "wajib" mencari tempat yang sepi dan jalan yang mulus. Perlu dorongan yang kuat agar kakak mau belajar membawa kendaraan sendiri, mengingat pernah ada kejadian terjatuhnya dia dengan sepedanya, karena diserempet sama pengendara motor waktu mau menyeberang di depan toko Mirama dekat rumah. Karena sejak itu sepedahnya nyaris tak pernah disentuhnya, trauma..
Kakak mendekat sambil mengerem motornya, "jangan lupa nyalakan lampu sign, kalau berhenti" celetukku, "ya bu.." sahutnya.  "Ternyata enteng banget bu, lain kalau naik berdua sama ibu, lebih berat", katanya. Aq tersenyum, ya pastilah... ibu ukurannya dah XL he..he... "Belum lagi kalau adik ikut berpartisipasi bonceng di blkg ibu" sahutku.  Ma'lum si adik suka banget kalau kita bertiga naik motor bersamaan, sering bahkan kita ngumpet-ngumpet berangkatnya, agar tidak ketahuan adik. Atau bahkan si kakak mengalah, aq dahulukan adik satu kali putaran di taman deket rmh, agar adik lbh legowo dan tenang ngg diajak latihan motor. Kalau belum belum legowo ya terpaksa bertiga naik motornya, dengan kakak di depan dan adik di belakangku. 
Setelah beberapa kali putaran, " sudah ya bu, aq sudah capek.."


"Hari kedua, aq lepas kakak belajar naik motor sendiri" (21 Januari 2009)"

Dari kejauhan aku  perhatikan anakku, ada sedikit kekuatiran menyeruak, ketika dari arah berlawanan ada mobil melaju agak kencang, jantungku berdegup kencang sambil memperhatikan dan berdo'a, semoga kakak bisa mengatasinya. Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa, kakak mengendarai motor di pinggir mepet trotoar.
Kakak mendekat sambil mengerem motornya, "Bu.. aq tadi takut banget dan gugup waktu ada mobil itu" kata kakak, aku pegang tangannya dingin dan gemetar. "Ngg apa-2, belajar tenang dan jalan dipinggir aja, tuk sementara kalau takut nyalakan lampu sign, minggir ke kiri, kasih tanda kalau kakak mau berhenti di kiri. Toh nanti kalau kakak di jalan banyak kendaraan yang melintas", sahutku mencoba menenangkan kakak.  
Setelah beberapa kali putaran, kakak berhenti sambil tertawa sambi berkata, "Aku sudah puas belajar motor hari ini, sudah tambah lancar bu.., ayo kita pulang".  Alhamdulillah terimakasih ya Alloh.. sudah Engkau kabulkan keinginanku, agar anakku tidak tergantung selalu dengan orang lain, walau baru sebatas bisa mengendarai motor sendiri.


2 komentar:

Tya mengatakan...

Alhamdulillah Kak Yasmin dah bs naek motor. aku ajarin jg dong hahaha..

wah wes jago ngeblog ki..
bagus kok
teruskan belajarmu ya Mbak hihihi..

Catatan Anis lutfiati mengatakan...

ok, tq suportnya. Belajar sepeda motor? wah peluang bisnis nih.. he..he.. boleh..boleh...