Sabtu, 26 Maret 2011

JABAL RAHMAH

JABAL RAHMAH, TEMPAT BERTEMUNYA NABI ADAM DAN SITI HAWA SETELAH BERTAHUN2 DITURUNKAN KE DUNIA.....




Apabila kita berumroh atau berhaji, kita bisa berkunjung ke Jabal Rahmah. Jabal Rahmah berada di bagian timur Padang Arafah di kota Mekkah Arab Saudi. Sesuai dengan namanya, jabal berarti sebuah bukit atau gunung, sementara Rahmah adalah kasih sayang. Bukit ini diyakini sebagai tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa setelah mereka dipisahkan dan diturunkan dari syurga oleh Allah SWT selama bertahun-tahun, karena melakukan kesalahan memakan buah khuldi yang terlarang.



Konon berdasarkan cerita ahli sejarah, Nabi Adam diturunkan di negeri India, sedangkan Siti Hawa diturunkan di Irak. Setelah keduanya bertaubat untuk memohon ampun, akhirnya atas ijin Allah mereka dipertemukan di bukit ini. Setelah pertemuan ini, Adam dan Hawa melanjutkan hidup mereka dan melahirkan anak-anak keturunanya.


Jabal Rahmah juga merupakan tempat wahyu terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tatkala melakukan wukuf. Wahyu tersebut termuat dalam QS Al-Maidah (5) : 3, “Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Ku sempurnakan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu. ….."




Jabal Rahmah diyakini menjadi tempat memanjatkan do'a. Terutama do'a dan hajat yang berkaitan dengan keluarga. Misalnya ingin mendapat pasangan,dikarunia anak yang sholeh dan sholehah, atau berdoa agar keluarga yang dibangun Sakinah Mawaddah Warahmah.


Seperti layaknya tempat wisata, begitu kita turun dari bus, banyak pedagang menyambut menawarkan dagangannya. Dan yang khas adalah pemilik unta berhias, yang menawarkan jasa menyewakan unta untuk sekedar berfoto atau menaikinya. Dengan membayar 5 Real (1 Real = -+ Rp. 2500,-).




Kamis, 03 Maret 2011

YA ALLOH..... BANYAK SERANGGA HIDUP DI DAHAN2 JAMBU KITA.....

SERANGGA MENYERANG POHON JAMBU KESAYANGAN......

Beberapa hari terakhir, jambu koleksi kami yang biasanya rajin berbuah dan rindang, daunnya mulai menguning dan rontok.... Juga tentunya beberapa ranting mengering.... Dan tentunya tidak berbuah sepeti biasanya......

Setelah diperhatikan dengan cermat..... Ya Alloh..... Banyak serangga yang wara wiri bercokol di dahan dan rantingnya....... Kulit sampai merinding memperhatikannya..... Merinding, sekaligus bingung dan heran, darimana asalnya serangga tersebut.




Perlu segera ada solusi, agar pohon jambu tidak semakin merana, dan akhirnya mati.... Sayang sekali, sudah lama mengabdi.......



Akhirnya saya pergi ke tukang taman terdekat.... "curhat", dan berharap dapat solusi......
Sama si abang taman disarankan untuk membeli insektisida yang tersedia di tokonya..... Ya sudah.... sekalian aplikasi seratus ribu..... Semoga ini memang solusi yang terbaik.....



Begitu penyemprotan dimulai..... Aroma insektisida mulai tercium..... Dan tentunya aroma serangga, yang menurut saya mirip2 aroma "walang sangit" yang ada di sawah....


Ternyata.... serangga tersebut.... beterbangan kemana2.... yang menyemprot jadi kewalahan..... tidak cukup satu dosis...... Terpaksa 2 dosis.......





Serangga yang mati...... banyak sekali..... kalau dikumpulin bisa satu ember kali..... Bissmillah.... maaf ya serangga.....

Sekarang..... Pohon jambu sudah terbebas dari serangan serangga...... Berharap, dengan sehatnya pohon...... Kelak pohon jambu segera berbuah lagi...... Semoga berbuah manis seperti yang dulu..... dan tentunya tanpa ulat...... Kalau buah jambu berulat..... ada solusi ndak ya..... Masih bingung.........

BUAH MAHKOTA DEWA YANG RANUM....

MAHKOTA DEWA YANG TAK MIRIP SAMA SEKALI DENGAN MAHKOTA

Pohon mahkota dewa koleksi kita, berasal dari bibit yang diberi tetangga sebelah Ibu Christine, yang sudah duluan memiliki pohonnya. Menurut beliau, bibit diperoleh dari buah yang berjatuhan dan tumbuh sendirinya. Karena buahnya yang merah dan ranum bila sudah matang. Juga menurut banyak orang khasiatnya yang sangat banyak, akhirnya saya berkeinginan untuk memiliki pohonnya.....

Bila buah mahkota dewa sudah mulai tua, saya sering membayangkan.... seandainya rasanya manis... dan langsung bisa disantap sebagai buah.... he....he.... Ternyata, tidak seperti bayangan..... Apalagi bila akhirnya buahnya mulai berjatuhan dan tidak termanfaatkan karena tidak mengerti dan "tidak mau or tidak sempat" mengolahnya menjadi obat dan diawetkan....
Cuman bisa bergumam..... Mubazir ya..... Kalau ada yg memerlukan, silahkan ambil buahnya.....





Menurut Wikipedia, Pohon Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dikenal sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari Papua/Irian Jaya.


Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:

Buah mahkota dewa
  • Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh
  • Saponin, yang bermanfaat sebagai:
    • sumber anti bakteri dan anti virus
    • meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    • meningkatkan vitalitas
    • mengurangi kadar gula dalam darah
    • mengurangi penggumpalan darah
  • Flavonoid
    • melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
    • mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah
    • mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
    • mengandung antiinflamasi (antiradang)
    • berfungsi sebagai anti-oksidan
    • membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
  • Polifenol



Tanaman atau pohon mahkota dewa seringkali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.

Untuk memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa, dapat dilakukan pengawetan dengan beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan pengeringan. Pengeringan yang dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air dalam bahan, sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup mikroba perusak yang ada di dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa tersebut. Kondisi pengeringan yang tepat akan menentukn mutu hasil pengeringan yang tinggi.





NAMA LAIN DARI MAHKOTA DEWA :

  • Makuto Rojo
  • Makuto Ratu
  • Obat Dewa
  • Pau (Obat Pusaka)
  • Crown of God
  • Boh Anggota Dewan