Pohon jeruk purut, yang kita tahu daunnya bisa dipakai bumbu masak yang menambah harum dan lezat masakan kita. Untuk bumbu sayur lodeh, soto, rawon, rempeyek, dan masih banyak lagi masakan yang lain...
Menurut Wikipedia
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Jeruk rempah ini termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali.
Pohonnya termasuk pohon perdu, dengan ranting yang berduri. Daun berbentuk khas, seperti dua helai yang tersusun vertikal, tebal dan permukaannya licin agak berlapis malam. Buahnya tidak terlalu besar, dengan permukaan kulit berkeriput dan kasar. Kulit buahnya tebal. Untuk memperbanyak pohon jeruk purut, bisa dilakukan dengan biji dan pencangkokan.
Beberapa wewangian ternyata juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau kulit buahnya) sebagai komponennya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh minyak atsiri (-)-(S)-citronelal(80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan limonena.
Beberapa wewangian ternyata juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau kulit buahnya) sebagai komponennya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh minyak atsiri (-)-(S)-citronelal(80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan limonena.
Jeruk purut adalah istimewa karena pada jeruk-jeruk lainnya yang mendominasi adalah enantiomernya, (+)-(R)-citronelal (juga dapat ditemukan pada serai). Kulit buahnya memiliki komponen yang serupa dengan kulit buah jeruk nipis, dengan komponen utama adalah limonena dan β-pinena.
Nama ilmiah yang dipakai (Citrus hystrix) berarti "jeruk landak", mengacu pada duri-duri yang dimiliki batangnya.
Anis Lutfiati Fatah
Foto-2 koleksi pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar